Umumnya, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau di tepi jalan
daerah luar kota sebagai tanaman hias. Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya
dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun
berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua
bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk
berwarna merah, terdiri dari bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk
piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat. Bunga pagoda dapat
diperbanyak dengan biji.
Komposisi :
---
---
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Bali: senggugu, tumbak raja.
NAMA DAERAH Bali: senggugu, tumbak raja.
NAMA ASING He bao hua (C), pagoda flower (I).
NAMA SIMPLISIA Clerodendri japonici Radix (akar bunga pagoda),
Clerodendri japonici Flos (bunga pagoda).
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
SIFAT DAN KHASIAT Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku. Daun rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah. Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedatif, dan menghentikan perdarahan (hemostatis).
SIFAT DAN KHASIAT Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku. Daun rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah. Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedatif, dan menghentikan perdarahan (hemostatis).
Pemanfaatan
:
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah akar, bunga, dan daun. Untuk
penyimpanan, akar harus dikeringkan.
INDIKASI
-Akar digunakan untuk pengobatan:
-sakit pinggang (lumbago), nyeri pada rematik,
-tuberkulosis paru (TB paru) yang disertai batuk darah,
-wasir berdarah (hemoroid), berak darah (disentri),
-susah tidur (insomnia), dan
-bengkak (memar) akibat terbentur benda keras.
Bunga digunakan untuk pengobatan:
-penambah darah pada penderita anemia,
-keputihan,
-wasir berdarah, dan
-susah tidur (insomnia).
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 30-90 g akar atau bunga. Selain ,
itu, akar juga dapat dijadikan serbuk, lalu diseduh dan diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun segar sampai halus, lalu
bubuhkan pada bisul, koreng, dan memar. Selain itu, daun segar dapat diperas
dan air perasannya dioleskan pada luka berdarah.
CONTOH PEMAKAIAN
Wasir berdarah
Masak 60 g akar atau bunga pagoda dengan usus sapi. Setelah
dingin, kuahnya diminum dan usus sapinya dapat dimakan.
Susah tidur
Keringkan bunga atau akar pagoda secukupnya, lalu giling untuk
dijadikan serbuk. Ambil satu sendok teh serbuk tadi, lalu masukkan ke dalam
satu seloki arak manis. Aduk rata, lalu minum sekaligus pada malam hari
menjelang tidur.
Bisul, koreng
Cuci daun bunga pagoda segar secukupnya, lalu giling sampai halus.
Tambahkan sedikit madu sambil diaduk merata. Bubuhkan ramuan tersebut pada
tempat yang sakit, lalu balut. Ganti ramuan ini tiga kali sehari.
No comments:
Post a Comment