Namun, menurut direktur intelijen nasional Amerika Serikat James Clapper, kurangnya keamanan pada peningkatan jumlah perangkat yang terhubung ke internet adalah keuntungan bagi penyadap.
Clapper mengatakan kepada Komite Senat Angkatan Bersenjata AS pekan lalu bahwa badan intelijen mungkin menggunakan internet untuk memata-matai warga.
"Di masa depan, intelijen mungkin menggunakan untuk identifikasi, pengawasan, pemantauan, pelacakan lokasi, dan penargetan untuk perekrutan, atau untuk mendapatkan akses ke jaringan pengguna," kata dia.
Berbagai perangkat perintah suara seperti smart TV, speaker nirkabel, konsol game dan program mobil yang terhubung dapat digunakan untuk mendengarkan.
Pasalnya, perangkat ini secara rutin harus mengirim data "pulang" ke server dan mikrofon perangkat juga selalu menyala jika sewaktu-waktu Anda perlu "berbicara" kepada mereka.
Hal ini bukan hanya menarik bagi pejabat intelijen untuk "masuk" dalam rumah. Keamanan yang lemah pada perangkat rumah tangga pintar memungkinkan hacker untuk memperoleh akses ke bagian dari hidup kita.
Padahal, Anda tentu lebih suka menjaga hal-hal pribadi. Para peneliti menemukan monitor bayi yang tersambung ke internet sangat rentan terhadap retasan, ketika termostat Nest Google membocorkan lokasi rumah pengguna lewat internet.
Pada tahun 2022, lebih dari satu triliun sensor diprediksi akan terhubung ke internet. Potensi manfaat dari internet dinilai akan sangat besar dan hampir pasti akan membuat hidup kita jauh lebih mudah.
Namun, rumah terhubung juga menimbulkan pertanyaan besar terkait dengan keamanan dan hal personalnya.
Penulis | : Arimbi Ramadhiani |
Editor | : Hilda B Alexander |
Sumber | : agenda.weforum.org, |
No comments:
Post a Comment