Hidup Adalah Sandiwara Yang Sebenarnya (Dan Kita Lah Pemerannya)
Sering kita menjumpai kisah nyata yang dialami seseorang, sedemikian
unik dan di luar nilai – nilai kewajaran yang selama ini didengar atau
dialami. Tak jarang kisah hidup ini layaknya sebuah alur kisah drama
atau sandiwara.
Setiap manusia bisa dipastikan pernah mengalami
tahapan jatuh bangun dalam kehidupannya. Segala drama kehidupan yang
dialami, seolah keluar dari ‘rel’ yang telah dipersiapkan dengan segala
rencana dan doa yang tersemat padanya. Hingga saat Sang Kuasa
berkehendak, semua yang telah direncanakan bukan saja tak tercapai,
namun justru malah menghadirkan kisah-kisah miris.
Hidup memang tak ubahnya dengan drama, seperti yang tertuang dalam kutipan ini:
“Drama sebenarnya tak sekedar hadir begitu
saja ke dalam hidup setiap manusia. Melainkan karena sengaja atau tak
sengaja manusia telah menciptakannya, mengundangnya hingga ‘dia’ datang,
atau hanya karena seorang manusia bersentuhan dengan salah satu
penyebabnya.”
Drama memang akhirnya selalu terjadi dalam kehidupan setiap manusia.
Hanya karena kebanyakan alur dan tema drama yang terjadi tidak sesuai
dengan yang diharapkan atau justru karena berkebalikan dengan harapan,
maka manusia seolah menolak fakta bahwa hidup memang begini adanya.
Manusia kerap menganggapnya sebagai sebuah drama yang tak
dikehendakinya, bukan sebagai jalan cerita yang memang harus dijalaninya
apa adanya.
Salah satu drama yang banyak terjadi salah satunya
adalah dalam kehidupan berumah tangga. Drama terbesar dalam kehidupan
berumah tangga adalah terjadinya perceraian. Terlebih jika melibatkan
peran – peran tambahan di dalamnya yang sedikit banyak memberikan andil
terjadinya perceraian tersebut. Maka semakin yakin lah apa yang terjadi
mirip drama di televisi. Padahal jika menengok ke belakang, saat
perjalanan hidup membawanya menemukan pasangan, sebenarnya juga
merupakan bagian dari kisah drama yang terjalin menjadi sebuah cerita
yang utuh. Karena sejatinya, sejak manusia dilahirkan, dia sudah
memiliki peran sendiri untuk dimainkan dalam ‘panggung sandiwara’ nyata
kehidupannya.
Semakin mengenal dan dipertemukan dengan orang –
orang yang memiliki permasalahan dalam kehidupan rumah tangganya,
semakin wajar saja jika mendengar kisah hidup manusia di dunia yang
seolah-olah ‘mirip’ dengan alur kisah sebuah drama. Dari kisah yang
sederhana,hingga yang rumit bak telenovela atau menggemaskan dan lucu
menggelikan seperti film India, bahkan yang horor menegangkan seolah
film suspense karya sineas Amerika. Sepertinya kisah yang saya dengar
akan lebih banyak lagi di masa – masa mendatang, seiring dengan semakin
seringnya terlibat di dalam komunitas para orang tua tunggal yang
semakin hari semakin banyak saja jumlahnya. Namun hal ini adalah berkah
dan kesempatan untuk belajar. Dan belajar dari pengalaman diri sendiri
maupun berkaca pada pengalaman orang lain, adalah guru terbaik walau tak
sempurna.
Segala yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan
terjadi adalah rangkaian kejadian yang telah disusun oleh Sang Maha
Sutradara. Manusia hanya berhak berusaha merencanakan, berimprovisasi
menjalankan peran sebaik-baiknya, namun pengatur laku, penentu naskah
dan pengarah gaya yang sebenarnya adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi,
mari jalani drama kehidupan ini sesuai dengan apa yang digariskannya.

No comments:
Post a Comment