Kecubung gunung berasal dari Meksiko dan termasuk tanaman beracun. Di
Indonesia, umumnya tumbuh liar di daerah yang lembab sebagai penutup jurang
atau digunakan sebagai pagar hidup maupun perdu hias. Tumbuhan ini dapat
ditemukan pada ketinggian 700-2100 m dpl. Perdu kuat atau pohon kecil, tegak,
berkayu, bercabang-cabang, tinggi 2-4 m. Ujung ranting berambut pendek yang
sangat rapat. Helaian daun besar, bertangkai, bulat telur atau bulat telur
memanjang, pangkal tumpul atau
runcing, umumnya tidak sama sisi, ujung runcing, tepi berlekuk, pertulangan menyirip, permukaan daun berbulu jarang, permukaan bawah berambut halus, panjang 9-35 cm, lebar 4-17 cm. Bunga tunggal di ketiak daun, menggantung, bertangkai. Kelopak bunga hijau, bentuk tabung. Mahkota berbentuk terompet, tabung bersudut lima dan taju meruncing pendek, berwarna putih atau jingga, berbau enak pada malam hari. Buah buni memanjang, tidak berduri tempel, berambut halus, panjang 9-11 cm, tidak membuka. Biji berkulit tebal menyerupai gabus, berwarna abu-abu. Kecubung gunung dapat diperbanyak dengan cara setek dan biji.
runcing, umumnya tidak sama sisi, ujung runcing, tepi berlekuk, pertulangan menyirip, permukaan daun berbulu jarang, permukaan bawah berambut halus, panjang 9-35 cm, lebar 4-17 cm. Bunga tunggal di ketiak daun, menggantung, bertangkai. Kelopak bunga hijau, bentuk tabung. Mahkota berbentuk terompet, tabung bersudut lima dan taju meruncing pendek, berwarna putih atau jingga, berbau enak pada malam hari. Buah buni memanjang, tidak berduri tempel, berambut halus, panjang 9-11 cm, tidak membuka. Biji berkulit tebal menyerupai gabus, berwarna abu-abu. Kecubung gunung dapat diperbanyak dengan cara setek dan biji.
Komposisi :
Alkaloid skopolamin, saponin, glikosida flavonoida, dan polifenol. Zat aktif ini bisa menimbulkan halusinasi.
Alkaloid skopolamin, saponin, glikosida flavonoida, dan polifenol. Zat aktif ini bisa menimbulkan halusinasi.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Jawa: kucubung (Sunda), kecubung, semprong (Bali).
NAMA DAERAH Jawa: kucubung (Sunda), kecubung, semprong (Bali).
NAMA ASING Datura, angel's trumpet (I).
NAMA SIMPLISIA Brugmansiae suaveolensis Flos (bunga kecubung
gunung).
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
SIFAT DAN KHASIAT Bunga kecubung gunung beracun, berkhasiat antiasmatik, dan penghilang nyeri (analgesik).
SIFAT DAN KHASIAT Bunga kecubung gunung beracun, berkhasiat antiasmatik, dan penghilang nyeri (analgesik).
EFEK
FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN
Ternyata,
pemberian kecubung gunung dosis tinggi pada tikus jantan dapat menyebabkan
perilaku abnormal berupa hiperaktivitas (Nurhayati Harun, Jurusan Farmasi
FMIPA, Unair, 1990).
Pemanfaatan
:
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah bunga.
INDIKASI
Bunga digunakan untuk mengatasi :
- sesak napas,
- nyeri haid, dan
- sakit perut.
CARA PEMAKAIAN
Keringkan 10 g bunga segar, lalu gulung seperti rokok untuk diisap
atau direbus untuk diminum.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Sesak napas
Gulung bunga kering, lalu bakar bagian ujung. Selanjutnya, isap
dalam-dalam, seperti mengisap rokok.
Catatan:
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
No comments:
Post a Comment