Uraian :Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m dpl. dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang sudah dibudidayakan ini menyukai daerah-daerah yang cukup basa seperti di lereng gunung, tetapi pada tanah yang berdrainase baik. Kadang ditemukan tumbuh liar. Pohon, tinggi sekitar 9 m, percabangan banyak, cabang muda berambut halus. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 4 cm. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung,
ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang 2,5 - 20 cm, lebar 1,5 - 12 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk taju, warnanya putih. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tabun. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau, setelah masak menjadi hitam. Biji kecil, warna hitam. Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya digunakan unluk makanan ulat sutera. Daun muda enak di sayur dan berkhasiat sebagai pembersih darah bagi orang yang sering bisulan. Perbanyakan dengan setek dan okulasi.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Daun bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Buah bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati, dan ginjal. Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru. Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati.
KANDUNGAN KIMIA :
Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, beta-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamda-hexenol, benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, aceto'ne, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B1, C. dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol. Juga mengandung phytoestrogens.
Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. B uahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C). Kulit batang mengandung
(1) triterpenoids: alfa-,beta-amyrin, sitosterol, sitosterol-alfa-glucoside.
(2) Flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A,B,C, oxydihydromorusin.
(3) Coumarins: umbelliferone, dan scopoletin. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin, beta-amyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol.
Biji:
urease.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :
Eedysterone berkhasiat hipoglikemik.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Daun bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Buah bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati, dan ginjal. Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru. Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati.
KANDUNGAN KIMIA :
Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, beta-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamda-hexenol, benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, aceto'ne, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B1, C. dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol. Juga mengandung phytoestrogens.
Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. B uahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C). Kulit batang mengandung
(1) triterpenoids: alfa-,beta-amyrin, sitosterol, sitosterol-alfa-glucoside.
(2) Flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A,B,C, oxydihydromorusin.
(3) Coumarins: umbelliferone, dan scopoletin. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin, beta-amyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol.
Biji:
urease.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian :
Eedysterone berkhasiat hipoglikemik.
Nama Lokal :
Besaran (Indonesia). murbai, besaran (Jawa).; Kerta, kitau (Sumatera).; Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam), morus leaf,; morus bark,morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark,; mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).
Besaran (Indonesia). murbai, besaran (Jawa).; Kerta, kitau (Sumatera).; Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam), morus leaf,; morus bark,morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark,; mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Demam, flu, malaria, batuk, rematik, darah tinggi (hipertensi), ; Kencing manis (diabetes melitus), kaki gajah (elephantiasis), ; Radang mata merah (conjunctivitis acute), memperbanyak ASI,; Keringat malam, muntah darah, batuk darah, batuk berdahak,; Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), tidak datang haid, ; Gangguan saluran cerna, sesan napas (asma), cacingan,; Muka bengkak (edema), sukar kencing (disuria), neurastenia,; Jantung berdebar (palpitasi), rasa haus dan mulut kering,; Sukar tidur (insomnia), telinga berdenging (tinnitus), sembelit,; Tuli, vertigo, hepatitis, kurang darah (anemia), rambut beruban, Sakit kepala, s.tenggorokan, s.gigi, s.kulit, s.pinggang (lumbago),; Menyuburkan pertumbuhan rambut.
Demam, flu, malaria, batuk, rematik, darah tinggi (hipertensi), ; Kencing manis (diabetes melitus), kaki gajah (elephantiasis), ; Radang mata merah (conjunctivitis acute), memperbanyak ASI,; Keringat malam, muntah darah, batuk darah, batuk berdahak,; Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), tidak datang haid, ; Gangguan saluran cerna, sesan napas (asma), cacingan,; Muka bengkak (edema), sukar kencing (disuria), neurastenia,; Jantung berdebar (palpitasi), rasa haus dan mulut kering,; Sukar tidur (insomnia), telinga berdenging (tinnitus), sembelit,; Tuli, vertigo, hepatitis, kurang darah (anemia), rambut beruban, Sakit kepala, s.tenggorokan, s.gigi, s.kulit, s.pinggang (lumbago),; Menyuburkan pertumbuhan rambut.
Pemanfaatan
:
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Daun, ranting, buah, dan kulit akar dapat digunakan sebagai obat.
Untuk penyimpanan, buah dikukus baru dijemur, ranting dipotong tipis lalu
dijemur, dan kulit akar dicuci bersih lalu dipotong-potong tipis kemudian
dijemur sampai kering.
INDIKSI :
Daun (Sang ye) berkhasiat untuk:
- demam karena flu, malaria,
- batuk,
- sakit kepala, sakit tenggorok, sakit gigi, rematik,
- darah tinggi (hipertensi),
- kencing manis (diabetes mellitus),
- kaki gajah (elephantiasis tungkai bawah),
- sakit kulit bisul,
- radang mata merah (conjunctivitis acute),
- memperbanyak air susu ibu (ASI),
- keringat malwn,
- muntah darah dan batuk darah akibat darah panas,
- kolesterol tinggi (hiperkolesierolemia), dan
- gangguan pada saluran cerna.
Kulit akar (Sang bai pi) berkhasiat untuk:
- sakit gigi,
- tidak datang haid,
- batuk berdahak, sesak napas (asma),
- muka bengkak (ederna),
- kencing yang nyeri dan susah (disuria), dan
- cacingan.
Buah (Sang shen) berkhasiat untuk:
- tekanan darah tinggi (hipertensi),
- jantung berdebar (palpitasi),
- kencing manis (diabetes mellitus), rasa haus dan mulut kering,
- sukar tidur (insomnia),
- batuk berdahak,
- pendengaran berkurang dan penglihatan kabur,
- telinga berdenging (tinnitus), tuli, tujuh keliling (vertigo),
- hepatitis kronis,
- sembelit pada orang tua,
- kurang darah (anemia), neurastenia,
- sakit otot dan persendian, sakit tenggorok, serta
- rambut beruban.sebelum waktunya.
Ranting (Sang zhi) berkhasiat untuk:
- rematik,
- tangan dan kaki terasa baal dan sakit,
- sakit pinggang (lumbago),
- keram pada tangan dan kaki,
- tekanan darah tinggi, serta menyuburkan pertumbuhan rambut.
Cara Pemakaian
Untuk diminurn, pilih salah satu bagian yang disukai. Bila kulit
akar Untuk pemakaian luar, daun segar dilumatkan atau digiling halus, 10 - 15
g; ranting 15 - 30 g; sedang daun dosisnya 5 - 10 g sekali rebus, dapat juga
menggunakan dosis maksimal 20 - 40 g. Untuk buah dosisnya 10 - 15 g, direbus,
alu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar dilumatkan atau digiling halus,
kemudian diturapkan ke tempat yang sakit seperti luka, digigit ular, dan
serangga, atau untuk merangsang pertumbuhan rambut.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tekanan darah tinggi, kaki bengkak :
Daun murbei segar
sebanyak 15 g dicuci bersih kemudian direbus
dengan 2 gelas air
selama 15 menit. Setelah dingin disaring lalu
dibagi untuk 2 kali
minum, pagi dan sore.
2. Memperbanyak kcluamya air susu ibu (ASI) :
Daun murbei muda dimasak
sebagai sayur, lalu dimakan bersama
nasi.
3. Kencing nanah Kulit :
Akar murbei, adas
pulosari, dan kayu sandel (sandelhout) direbus.
4. Bisul, radang kulit :
Daun murbei segar
sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan
2 gelas air sampai
tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum
sekaligus. Rebusan daun
ini berguna untuk membersihkan darah
sehingga dapat diminum
secara teratur.
5. Luka, borok :
Daun murbei segar
setelah dicuci bersih lalu dioleskan minyak
kelapa. Layukan di atas
api lalu diremas-remas dengan jari tangan
sehingga menjadi lemas.
Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup
luka. Namun sebelumnya,
luka harus dicuci dahulu dengan rebusan
akar tren guli.
6. Digigit ular
Daun murbei segar sebanyak
20 g dicuci lalu digiling halus.
Tambahkan 1/2 cangkir
air masak, lalu disaring dan diperas. Air
yang terkumpul lalu
diminum sekaligus.
7. Berkeringat malam
Daun murbei kering yang
dijadikan serbuk sebanyak 6 - 9 g, direbus
dengan air beras
sampai mendidih. Setelah dingin lalu
diminum.
8. Rematik, tangan dan kaki baal dan sakit :
Ranting murbei kering
sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas air
bersih sampai tersisa 1
gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari
2 kali, masing-masing
1/2 gelas.
No comments:
Post a Comment