Uraian :
Merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Sangitan banyak ditemukan tumbuh liar di daerah pegunungan, pinggiran kota pada tanah terlantar, atau ditanam penduduk sebagai tanaman hias di pekarangan dan kadang ditemukan sebagai tanaman pagar. Tanaman ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu kering atau terlalu lembab. Perdu, tinggi 1-3 m. Batang bulat dan banyak bercabang. Daun merupakan daun majemuk yang letaknya berseling. Terdapat 5-9 anak daun yang letaknya menyirip. Anak daun bertangkai, bentuknya elips memanjang sampai lanset, panjang 8-15 cm, lebar 3- 5 cm, ujung runcing, tepi bergerigi,
warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda. Bunga kecil-kecil dengan 5 kelopak berwarna putih kuning, berkumpul membentuk payung majemuk, keluar dari ujung ranting, baunya harum. Buahnya buah buni, bentuknya bulat, warnanya hitam bila masak dengan diameter 3-4 mm. Bijinya 1-3. Perbanyakan dengan stek dan biji,
Merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Sangitan banyak ditemukan tumbuh liar di daerah pegunungan, pinggiran kota pada tanah terlantar, atau ditanam penduduk sebagai tanaman hias di pekarangan dan kadang ditemukan sebagai tanaman pagar. Tanaman ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak terlalu kering atau terlalu lembab. Perdu, tinggi 1-3 m. Batang bulat dan banyak bercabang. Daun merupakan daun majemuk yang letaknya berseling. Terdapat 5-9 anak daun yang letaknya menyirip. Anak daun bertangkai, bentuknya elips memanjang sampai lanset, panjang 8-15 cm, lebar 3- 5 cm, ujung runcing, tepi bergerigi,
warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda. Bunga kecil-kecil dengan 5 kelopak berwarna putih kuning, berkumpul membentuk payung majemuk, keluar dari ujung ranting, baunya harum. Buahnya buah buni, bentuknya bulat, warnanya hitam bila masak dengan diameter 3-4 mm. Bijinya 1-3. Perbanyakan dengan stek dan biji,
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Manis, sedikit pahit, hangat. Herba ini masuk meridian hati (liver). Akar: Menghilangkan kolik (antispasmodik) dan menghilangkan pembengkakan. Batang dan daun: Peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menghilangkan sakit (analgetik) dan melancarkan sirkulasi.
KANDUNGAN KIMIA:
Essential oil, ursolic acid, Beta-sitosterol, Alfa-amyrin palmitate, KNO3, tanin.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Manis, sedikit pahit, hangat. Herba ini masuk meridian hati (liver). Akar: Menghilangkan kolik (antispasmodik) dan menghilangkan pembengkakan. Batang dan daun: Peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan dan menghilangkan sakit (analgetik) dan melancarkan sirkulasi.
KANDUNGAN KIMIA:
Essential oil, ursolic acid, Beta-sitosterol, Alfa-amyrin palmitate, KNO3, tanin.
Nama Lokal :
Sangitan (Melayu), Kerak nasi (Sunda)
Sangitan (Melayu), Kerak nasi (Sunda)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Luka terpukul, tulang patah, rematik, sakit kuning, beri-beri, disentri; Bronkhitis, rubela, bengkak (edema), keram/kejang, pegal linu; Erysipelas, sakit kuning.
Luka terpukul, tulang patah, rematik, sakit kuning, beri-beri, disentri; Bronkhitis, rubela, bengkak (edema), keram/kejang, pegal linu; Erysipelas, sakit kuning.
Pemanfaatan
:
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Akar, batang dan daun. Dijemur bila ingin disimpan.
KEGUNAAN:
Akar:
- Luka terpukul.
- Tulang patah (frakture).
- Encok (rheumatism), pegal linu.
- Sakit kuning.
Batang dan daun:
- Bengkak karena penyakit ginjal (nephritic edema).
- Beri-beri.
- Disentri.
- Radang saluran napas kronis (bronkhitis kronis).
- Rubella.
- Erysipelas.
Seluruh tanaman:
- Keram / kejang pada kaki.
- Sakit pada tulang.
- Luka terpukul.
- Bengkak (edema) pada kaki.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 30-60 g (yang segar 90-120 g), rebus atau minum air
perasannya.
Pemakaian luar: Seluruh tanaman dicuci bersi lalu direbus, airnya
dipakai untuk cuci atau mandi. Dapat juga seluruh tanaman setelah dicuci bersih
lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Tempelkan adonan tadi
kebagian yang sakit. Digunakan untuk pengobatan bengkak terpukul, gatal
(pruritus) dan ekzema.
CARA PEMAKAIAN:
1. Nephritic edigma, beri-beri:
Seluruh tanaman sebanyak
30--60 g dicuci bersih, lalu dipotong-
potong seperlunya. Rebus
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring
lalu diminum.
2. Sakit kuning: Akar
sangitan ditim dengan daging sapi, makan.
3. Bengkak terpukul, tulang patah:
Akar sebanyak 20 g
dicuci bersih, potong-potong seperlunya lalu
direbus dengan air
bersih sebayak 400 cc dan arak putih, sampai
tersisa setengahnya.
Tambahkan 30 g gula pasir, aduk sampai
merata. Setelah dingin
disaring, minum.
4. Bengkak terpukul.
60 g akar dicuci lalu
dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3
gelas air sampai tersisa
1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu
diminum. Untuk luarnya,
daun segar dicuci Ialu digiling halus.
Bubuhkan kebagian tubuh
yang sakit.
5. Rematik kronis, sakit pinggang, bengkak:
15-30 g herba setelah
dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya.
Rebus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
disaring, minum. Air
rebusan, juga dapat dipakai untuk kompres
dibagian yang sakit.
6. Rubella:
Seluruh tumbuhan
secukupnya dicuci bersih lalu dipotong-potong
seperlunya. Godok dengan
3 liter air. Hangat-hangat dipakai untuk
mandi.
CATATAN: Wanita hamil dilarang minum rebusan tanaman obat ini.
No comments:
Post a Comment